oza sweet
Selasa, 23 Agustus 2011
Perjalanan
Bagiku.. sebuah perjalanan merupakan salah satu keberanian untuk maju menuju tujuan dan harapan. Perjalanan itu selalu dibumbui dengan perasaan yang beraneka ragam jenisnya. Perjalanan itu juga selalu dimulai dengan rasa haru dan bahagia. Perjalanan itu juga membuat semuanya jadi berwarna. Perjalanan itu juga yang menjadi pelajaran berharga. Perjalanan itu juga akan menjadi sebuah kenangan di masa depan.
Bagiku..diawal perjalananku ada perasaan sedih dan bahagia. Sedih karena harus meninggalkan mereka yang kucintai, bahagia karena bisa melangkahkan kaki untuk mencari sesuatu yang akan menjadi bekal di akhir nanti. Keluarga ditinggalkan, teman ditinggalkan, semuanya ditinggalkan, tak ada yang dibawa suatu apapun kecuali hanya bekal yang bisa dibawa dalam perjalanan. Satu persatu mereka melambaikan tangannya sambil bercucuran air matanya, sambil mengahapus air matanya dengan sapu tangan yang sudah usang, melambai dan melambai, semakin jauh dan semakin jauh mereka yang kutinggalkan semakin kecil dan tetap melambaikan tangannya. Keluarga, sahabat dan temanku menjadi penyemangat dalam perjalananku untuk menuju sampai di mana perjalanan ini akan berhenti.
Bagiku...dalam perjalanan begitu indah banyak pemandangan dan keindahan alam yang terlihat dengan mata, yang membuat rasa bahagia muncul dalam benak. Dalam perjalanan itu seolah membuat hilang rasa sedih ketika berpisah dengan keluarga dan sahabat. Dalam perjalanan itu membuat hati jadi termenung betapa indahnya panorama alam ini, diterpa angin sejuk lautan yang akan membawa ke tujuan dan daerah harapan. Merenung dan indahnya panorama itu menjadi bumbu penguat dalam perjalananku. Renunganku itu buyar seketika,,karena diterpa ombak yang sangat besar, kapal bergoyang karena hembusan angin badai yang sedang marah, keindahan panorama itu menjadi hilang seketika berganti dengan suasana kepanikan yang sangat. Dalam perjalanan itu, kuusahakan untuk tetap bisa tersenyum dan bertahan dalam suasana panik yang mencekam. Dalam senyuman itu ada rasa duka dan haru yang dalam melihat semuanya bisa berubah. Dan badai pun pasti berlalu. Namun apa yang terjadi setelah badai berlalu, semuanya kembali seperti biasa sediakala akan tetapi semuanya manjadi hancur melebur, segala jenis benda dan sutera berpindah tempat ke tempat yang ditentukan hembusan angin dan goyangan dari ombak lautan.
Bagiku..suasana itu menjadi palajaran yang sangat berharga untuk akhirku nanti. Dalam perjalanan itu suasana yang ada adalah perasaan yang masih mengingat peristiwa angin dan ombak. Ada rasa yang timbul dalam hati, rasa khawatir akan terjadi lagi, rasa takut, dan rasa menyesal karena salah tindakan dalam mengambil posisi. Semua rasa dan perasaan itulah yang menjadi hambatan dalam menjalani hidup ini..
Bagiku..masih dalam perjalanan ini, semuanya masih bertahan dalam perjalanan, walaupun perasaan ombak dan angin itu masih membayangi perjalananku, aku tetap menjalani perjalananku, walaupun perasaan ombak dan angin ini menyakiti anggota tubuhku, aku kan tetap menjalani perjalananku hingga aku sampai di tempat tujuanku nanti....
Bagiku..perjalanan ini akan menjadi kisah hidupku dalam dunia ini..
Catatan ini dikutip dari blog seorang teman tentang perjalanannya semasa hidupnya:
Cerita ini dibuat bermula mengenal seseorang wanita yang pertama kali dikenal selama hidupnya atau wanita yang manjadi assabiqunal awwalun yang menyentuh perasaannya. Hingga sangat lama ternyata hanya lelaki ini yang memendam rasa suka pada wanita itu, sehingga wanita itu ternyata tidak ada rasa sedikit pun, karena memang baru mengenalnya. Dalam benak lelaki inilah kalau wanita itu adalah wanita yang memang orang yang baik dan shaleha, yang jauh dari pergaulan dengan lelaki lain. Singkat cerita..lelaki ini berniat untuk meminang wanita tersebut, dalam hati lelaki ini hanya menyimpan perasaan suka tersebut, dan pada saat tertentu, lelaki ini mengutarakan rasa sukanya kepada wanita tersebut, dan akhirnya wanita tersebut menerimanya. Dan dari sana mulai hubungan yang sangat harmonis diantara keduanya.
Akan tetapi dalam perjalanannya, satu demi satu ada rahasia dibalik rahasia, dan ternyata wanita itu tidak seperti yang ia bayangkan, wanita shaleha yang jauh dari pergaulan dengan lelaki. Setelah dipaksa untuk saling jujur, dan akhirnya wanita itu membuka semuanya dengan jujur tanpa ada yang ditutupi. Dan awalnya lelaki tersebut hanya merasa tertipu dengan penampilan. Dan apa mau dikata perasaan tetap perasaan, sudah tidak bisa dihilangkan lagi..terkadang lelaki ini sudah berusaha bagaimana untuk mengakhirinya, namun tidak bisa karena wanita itulah orang yg pertama kali menyentuh hatinya. Sedangkan dari wanita itu, lelaki inilah orang ketiga dalam hidupnya sehingga dengan tidak ada masalah jika wanita itu pergi begitu saja tanpa melihat perasaan orang. Dari sanalah lelaki ini ingin merubah wanita ini yang ingin menjadi gadis pinangannya kelak, dari berbagai macam cara dilakukannya untuk wanita ini benar-benar menjauh dari pergaulan bebas seperti itu. Dan akhirnya wanita itupun mau untuk tidak mengulanginya seperti itu lagi. Dan akhirnya dalam perjalanan itu secara tidak sadar ternyata tidak sengaja diketahui wanita itu masih melakukannya membuat lelaki itu sudah diluar kesadarannya, sudah merasa lelah sekian lama mengajarinya untuk nanti bisa menjadi pendamping hidupnya. Yang ada dalam perasaan lelaki itu adalah rasa sakit hati yang berakibat depresi karena sudah terlalu menusuk perasaan. Dan akhirnya lelaki itu berubah sikap menjadi orang yang keras dalam mengajarinya, dari marah, membentak, lainnya tapi itu karena sayangnya untuk menjadi pendampinya kelak, setelah itu lelaki tersebut minta maaf dan suasana kembali normal. Dan akhirnya mereka berjanji lagi untuk tidak seperti itu lagi, berjalan lama, karena perasaan batin di lelaki ini sudah ada karena cinta pertamanya, ada rasa perasaan yang agak aneh, tiba-tiba ada yg tidak beres dengan dirinya. Dan akhirnya dia memutuskan untuk menghubunginya dengan perasaan cemas, tapi bak seperti kilat yang ia dapatkan dan dengarkan seperti petir menyambar pohon kelapa dan akhirnya tumbang, keluar dari mulut wanita itu kata-kata yang sangat menyakitkan hati dan ternyata dia juga masih melakukan pergaulan dengan lelaki. Dan dari sanalah lelaki ini sudah merasa letih untuk semuanya, sedangkan wanita ini sudah menganggap lelaki ini oang yang sangat rendah. Disanapula lelaki ini mengakhirinya, dengan perasaan yang sangat sakit dan hati tercabik, yang selalu membayanginya terus hingga akhir waktu, sedangkan untuk wanita itu sudah biasa karena memang lelaki itu adalah orang ketiga yang menyentuh hatinya.Dan dalam perjalanannya lelaki itu selalu terbayang semuanya dan dengan hati yang masih meronta di setiap tutupan matanya.
mari ambil ibrahnya::catatan sahabatku
Bagiku..diawal perjalananku ada perasaan sedih dan bahagia. Sedih karena harus meninggalkan mereka yang kucintai, bahagia karena bisa melangkahkan kaki untuk mencari sesuatu yang akan menjadi bekal di akhir nanti. Keluarga ditinggalkan, teman ditinggalkan, semuanya ditinggalkan, tak ada yang dibawa suatu apapun kecuali hanya bekal yang bisa dibawa dalam perjalanan. Satu persatu mereka melambaikan tangannya sambil bercucuran air matanya, sambil mengahapus air matanya dengan sapu tangan yang sudah usang, melambai dan melambai, semakin jauh dan semakin jauh mereka yang kutinggalkan semakin kecil dan tetap melambaikan tangannya. Keluarga, sahabat dan temanku menjadi penyemangat dalam perjalananku untuk menuju sampai di mana perjalanan ini akan berhenti.
Bagiku...dalam perjalanan begitu indah banyak pemandangan dan keindahan alam yang terlihat dengan mata, yang membuat rasa bahagia muncul dalam benak. Dalam perjalanan itu seolah membuat hilang rasa sedih ketika berpisah dengan keluarga dan sahabat. Dalam perjalanan itu membuat hati jadi termenung betapa indahnya panorama alam ini, diterpa angin sejuk lautan yang akan membawa ke tujuan dan daerah harapan. Merenung dan indahnya panorama itu menjadi bumbu penguat dalam perjalananku. Renunganku itu buyar seketika,,karena diterpa ombak yang sangat besar, kapal bergoyang karena hembusan angin badai yang sedang marah, keindahan panorama itu menjadi hilang seketika berganti dengan suasana kepanikan yang sangat. Dalam perjalanan itu, kuusahakan untuk tetap bisa tersenyum dan bertahan dalam suasana panik yang mencekam. Dalam senyuman itu ada rasa duka dan haru yang dalam melihat semuanya bisa berubah. Dan badai pun pasti berlalu. Namun apa yang terjadi setelah badai berlalu, semuanya kembali seperti biasa sediakala akan tetapi semuanya manjadi hancur melebur, segala jenis benda dan sutera berpindah tempat ke tempat yang ditentukan hembusan angin dan goyangan dari ombak lautan.
Bagiku..suasana itu menjadi palajaran yang sangat berharga untuk akhirku nanti. Dalam perjalanan itu suasana yang ada adalah perasaan yang masih mengingat peristiwa angin dan ombak. Ada rasa yang timbul dalam hati, rasa khawatir akan terjadi lagi, rasa takut, dan rasa menyesal karena salah tindakan dalam mengambil posisi. Semua rasa dan perasaan itulah yang menjadi hambatan dalam menjalani hidup ini..
Bagiku..masih dalam perjalanan ini, semuanya masih bertahan dalam perjalanan, walaupun perasaan ombak dan angin itu masih membayangi perjalananku, aku tetap menjalani perjalananku, walaupun perasaan ombak dan angin ini menyakiti anggota tubuhku, aku kan tetap menjalani perjalananku hingga aku sampai di tempat tujuanku nanti....
Bagiku..perjalanan ini akan menjadi kisah hidupku dalam dunia ini..
Catatan ini dikutip dari blog seorang teman tentang perjalanannya semasa hidupnya:
Cerita ini dibuat bermula mengenal seseorang wanita yang pertama kali dikenal selama hidupnya atau wanita yang manjadi assabiqunal awwalun yang menyentuh perasaannya. Hingga sangat lama ternyata hanya lelaki ini yang memendam rasa suka pada wanita itu, sehingga wanita itu ternyata tidak ada rasa sedikit pun, karena memang baru mengenalnya. Dalam benak lelaki inilah kalau wanita itu adalah wanita yang memang orang yang baik dan shaleha, yang jauh dari pergaulan dengan lelaki lain. Singkat cerita..lelaki ini berniat untuk meminang wanita tersebut, dalam hati lelaki ini hanya menyimpan perasaan suka tersebut, dan pada saat tertentu, lelaki ini mengutarakan rasa sukanya kepada wanita tersebut, dan akhirnya wanita tersebut menerimanya. Dan dari sana mulai hubungan yang sangat harmonis diantara keduanya.
Akan tetapi dalam perjalanannya, satu demi satu ada rahasia dibalik rahasia, dan ternyata wanita itu tidak seperti yang ia bayangkan, wanita shaleha yang jauh dari pergaulan dengan lelaki. Setelah dipaksa untuk saling jujur, dan akhirnya wanita itu membuka semuanya dengan jujur tanpa ada yang ditutupi. Dan awalnya lelaki tersebut hanya merasa tertipu dengan penampilan. Dan apa mau dikata perasaan tetap perasaan, sudah tidak bisa dihilangkan lagi..terkadang lelaki ini sudah berusaha bagaimana untuk mengakhirinya, namun tidak bisa karena wanita itulah orang yg pertama kali menyentuh hatinya. Sedangkan dari wanita itu, lelaki inilah orang ketiga dalam hidupnya sehingga dengan tidak ada masalah jika wanita itu pergi begitu saja tanpa melihat perasaan orang. Dari sanalah lelaki ini ingin merubah wanita ini yang ingin menjadi gadis pinangannya kelak, dari berbagai macam cara dilakukannya untuk wanita ini benar-benar menjauh dari pergaulan bebas seperti itu. Dan akhirnya wanita itupun mau untuk tidak mengulanginya seperti itu lagi. Dan akhirnya dalam perjalanan itu secara tidak sadar ternyata tidak sengaja diketahui wanita itu masih melakukannya membuat lelaki itu sudah diluar kesadarannya, sudah merasa lelah sekian lama mengajarinya untuk nanti bisa menjadi pendamping hidupnya. Yang ada dalam perasaan lelaki itu adalah rasa sakit hati yang berakibat depresi karena sudah terlalu menusuk perasaan. Dan akhirnya lelaki itu berubah sikap menjadi orang yang keras dalam mengajarinya, dari marah, membentak, lainnya tapi itu karena sayangnya untuk menjadi pendampinya kelak, setelah itu lelaki tersebut minta maaf dan suasana kembali normal. Dan akhirnya mereka berjanji lagi untuk tidak seperti itu lagi, berjalan lama, karena perasaan batin di lelaki ini sudah ada karena cinta pertamanya, ada rasa perasaan yang agak aneh, tiba-tiba ada yg tidak beres dengan dirinya. Dan akhirnya dia memutuskan untuk menghubunginya dengan perasaan cemas, tapi bak seperti kilat yang ia dapatkan dan dengarkan seperti petir menyambar pohon kelapa dan akhirnya tumbang, keluar dari mulut wanita itu kata-kata yang sangat menyakitkan hati dan ternyata dia juga masih melakukan pergaulan dengan lelaki. Dan dari sanalah lelaki ini sudah merasa letih untuk semuanya, sedangkan wanita ini sudah menganggap lelaki ini oang yang sangat rendah. Disanapula lelaki ini mengakhirinya, dengan perasaan yang sangat sakit dan hati tercabik, yang selalu membayanginya terus hingga akhir waktu, sedangkan untuk wanita itu sudah biasa karena memang lelaki itu adalah orang ketiga yang menyentuh hatinya.Dan dalam perjalanannya lelaki itu selalu terbayang semuanya dan dengan hati yang masih meronta di setiap tutupan matanya.
mari ambil ibrahnya::catatan sahabatku
KONSPIRASI SARANG LEBAH
oleh Arfan Damari pada 03 Mei 2011 jam 0:07
Dengan seteguk air ku ajak Pak Aras, “ pak yo kita ke tenda putra”. Menyusuri susunan tenda putri bergerak ke pinggir danau tempat beberapa buah tenda putra. Segera kita dapati muka Randa yang benjol sana sini ancur, dengan rintihan . tentunya. “Dimana kejadiannya Ran ? sebelah tenda pak, jalan tanjakan” sahutnya dengan terbata bata. “Trus gimana, mau aku antar pulang ? “ Randa menggeleng. Sepertinya kegiatan perkemahan kali ini tetap menarik minatnya untuk bertahan. Memang suasana tempat outbond di kawasan Ciseeng Bogor ini cukup apik. Perkemahan di sediakan di pinggir danau. Ada geteknya serta seperangkat flyng fox sampai pemerahan sapi.
“ Gimana pak ? Tanya Pak Aras. Hemmm, kita panggil seluruh anak laki. Kumpul di lapangan. (Gaya perintah kambuh… )coba baris, setengah teriak Pak Aras menunjuk beberapa siswa yang enggan berkumpul. “ Sekarang saya tanya, tunjuk tangan siapa yang bersama pembina di ruang makan ketika kejadian lebah menyerang ? beberapa siswa mengacungkan tangan, sudut mataku ke Pak Aras, anggukan setujunya menggiring siswa yang baru sja nunjuk kembali beraktifitas. Tinggal sekitar 10 siswa…
“Enggak pak…
“Lagi maen di danau pak…..
“Bener pak tuh bolanya…..
“Coba aja tanya anak cewe pak, saya lagi ngeliat ikan kok….
“Iya pak kita bertiga naek rakit di danau…..
Ya Allah, banyak banget alasaa nih , fikir ku.” Ya udah semua kembali. Nanti saya panggil lagi ! “. Pak Aras terlihat cemas. “ Gini aja Pak Aras, kita lihat kondisi randa lagi , trus kalau perlu ke petugas kesehatan yang lebih mumpuni.
Kemudian dengan gaya Kindhaici dicampur Conan dan Agatha cristi, beberapa batu dan sobekan daun coba kita pelajari. Dengan tetap waspada kalau kalau lebah yang baru ngamuk ngadat lagi. Memang sarang lebah itu tidak terlalu tinggi sekitar 4 meter dari jalan turun menuju danau . Dugaan kuat memang telah terjadi penimpukan sarang lebah oleh sebagian siswa. Hipotesa :
1. Randa dan kawan kawan iseng nimpukin sarang tawon tersebut, eh malah ngejar randa
2. Lebah sedang marah karena sebelumnya sudah ditimpuk, kemudian randa lewat di bawahnya, langsung jadi sasaran
3. Ayoo tebak apalagi yang mungkin ? pusing kan ?
Bagai mana cara membuktikan atau mencari pelaku penimpukan? Menanyakan Randa tidak mungkin. Siswi mungkin tidak mau bicara takut sama pelakunya, itu juga kalau mereka melihat kejadian.
Oke, kita rekontruksikan kejadian. Pertama kita panggil 3 orang tertuduh. Sebut saja A, B,C. ………..Setelah dipanggil,” Begini, ketika kejadian Randa teriak teriak kesakitan, kamu bertiga ada dimana ?
“Saya ada di ujung jalan bersama si B, sahut si A. Coba,coba dimana tepatnya ? di sini pak . itu jaraknya sekitar 15 meter dari sarang lebah. Si C berkata Saya lagi duduk di bangku taman pak . Itu jaraknya sekitar 25 meter………” Sekarang silahkan kalian bertiga ambil batu!” Buat apa pak ? ambil aja. Trus perkirakan dengan jarak dari tempat tadi bisa gak menimpuk dengan tepat ke sarang lebah ? Enggak pak serentak mereka jawab……. 3 tertuduh tadi kita coret karena “ tampak “ Jujur
Kali ini D, E, F, G, H
Dengan metode yang sama kita tanyakan mereka. Jawabanya tidak terlalu berbeda. Ups, mulai mentok nih fikir ku. “Nah, tadi kamu bilang kamu sedang jalan melewati pertigaan ini, kamu lihat Randa berlari dan berteriak ? iya pak jawab E. trus kamu ikut lari apa mendekati rRanda ? ikut lari pak ,kan ada lebahnya! Aku kejar,” Lho, memang kamu tahu dalam jarak seperti itu bisa melihat lebah mendekati Randa, padahal suasana agak mendung ? I I itu pak, saya denger temen temen teriak lebah….
Kecurigaan ku terhadap E semakin besar. “Ya sudah , sekarang Saya akan ambil batu, dengan jarak sekitar 10 m tempat kamu menyatakan sedang jalan. ( ku ambil sebuah batu kulemparkan ke bawah lebah )” iya agak susah nih. Sekarang coba kamu!. Dia melempar namun tidak kena sarang lebah”. Iya ya terlalu jauh. Sekarang maju 3 langkah!. WAKTU TADI KAMU MELEMPAR BATU DENGAN JARAK SEGINI BISA TEPAT GAK ?” Enggak pak, tadi agak kebawah, enggak kena , EH……
Langsung ku lirik pak Aras, nih dia. Cepat saja ku sambar dengan pertanyaan .” Ooooh gitu ya, kamu tadi melempar sarang lebah ketika Randa ada dibawahnya tapi tidak kena ya ?” enggak enggak pak…. Bukan saya aja pak !” ( nah Lho ? Kayanya berbagai hipotesa gugur semua ) trus siapa lagi ? itu pak si J yang ngajakin kita. Dia bilang yuk kerjain si Randa, itu kan ada sarang lebah, si Randa ajak maen pas dibawah nya kita lari, kemudian kita timpukin bersama. Begitu pak ceritanya ( Ya Allah anak usia 13 tahunan sudah bisa buat konspirasi ngerjain orang ! )
Dengan mudah semua pelaku di kumpulkan . Dengan paksaan minta maaf dan kerja bakti tambahan. Spesial si konseptor ada tambahan khusus dan catatan khusus. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Ya Robbi, kurniakan rasa sabar menghadapi titipan mahluk mu pada kami…. Kota hujan, Senin 2 Mei 2011
Langganan:
Postingan (Atom)
Langganan yuk !!!
Postingan
Semua Komentar